Melalui Jumat Curhat, Kasat Binmas Polres Mojokerto Kota Suarakan Himbauan Kamtibmas

MOJOKERTO KOTA - Polres Mojokerto Kota kembali menggelar kegiatan Jum'at Kamtibmas di Masjid Nurul Yaqin Desa Mojorejo, Jetis, Mojokerto pada Jumat (19/7/2024).

Kegiatan ini dihadiri oleh P.s Kasat Binmas Polres Mojokerto Kota Iptu Hermanto, Brigpol Yusuf sebagai Bhabinkamtibmas Desa Mojorejo, anggota SatBinmas Polres Mojokerto Kota, serta takmir Masjid dan 163 jama'ah.

Baca juga: Gelar Vaksinasi Anak, Polda Kalteng Siapkan 300 Dosis Di SDN 4 Bukit Tunggal

Iptu Hermanto menyampaikan bahwa setelah pelaksanaan Sholat Jum'at, dilanjutkan dengan sambutan dan pemberian himbauan Kamtibmas. Program Jumat Curhat ini bertujuan untuk mendekatkan diri dengan masyarakat, menyerap aspirasi, dan menyampaikan informasi terkait situasi Kamtibmas di tengah-tengah masyarakat.

Baca juga: Kapolresta Palangka Raya Pimpin Sertijab Kapolsek Sabangau

"Melalui program ini, Polres Mojokerto Kota dapat mengetahui kondisi masyarakat secara langsung, yang kemudian menjadi acuan untuk meningkatkan pelayanan kepolisian, " ujarnya.

Iptu Hermanto juga mengungkapkan bahwa dalam Jumat Curhat kali ini, masyarakat mengungkapkan banyak keluhan terkait penggunaan kenalpot brong di malam hari yang mengganggu ketenangan warga sekitar. Ia pun menghimbau agar masyarakat tidak menggunakan kenalpot brong atau melakukan aktivitas yang mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat di malam hari.

Baca juga: Pelajar Senang Bisa Belajar Tatap Muka, Kapolri: Fokus Gapai Cita-Cita Agar Jadi Kebanggaan Keluarga

Kegiatan Jumat Curhat ini merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan oleh Polres Mojokerto Kota, tidak hanya di tingkat Polres tetapi juga di seluruh Polsek di wilayahnya.

"Sasaran kegiatan Jumat Curhat adalah seluruh lapisan masyarakat, " tambahnya.

Baca juga: Bertemu Kepala Kepolisian Malaysia, Kapolri Bahas PMI Ilegal Hingga Penanganan Covid-19

Sebagai penutup, Iptu Hermanto mengingatkan masyarakat untuk tetap menjaga sikap dan etika dalam menghadapi Pemilu 2024, serta menghindari penyebaran berita palsu di media sosial yang dapat memicu konflik. Ia menekankan pentingnya menjaga kerukunan antar masyarakat untuk mencegah terjadinya gesekan di masa pemilihan. (*)